Inilah Kriteria Penilaian dan Teknis Lomba MTQ PORSENI V FKPTKIS Jateng, Apa Saja?

Lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) pada pagelaran Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) V Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Fakultas Keagamaan Islam Swasta (FKPTKIS) Jawa Tengah (Jateng) dilaksanakan pada Sabtu (26/02/2022). Lomba diikuti oleh 35 peserta MTQ putra dan 28 MTQ peserta putri. Lomba selesai pada Sabtu siang pukul 14.00 WIB.

Lomba yang bertempat di MI Yaa Bakii 01 Kesugihan kampus 2, disaksikan oleh tiga dewan hakim dan satu panitera di setiap kategorinya. Di kategori lomba MTQ putra dinilai oleh H. Zaenal Arifin, S.Sos.I sebagai ketua merangkap dewan hakim lagu dan suara. Kemudian ada Tunah, S.Pd.I sebagai hakim tajwid, Mas’ud Aji, S.Pd.I sebagai hakim fashohah dan adab, dan Amrul Mukmin, S.Pd.I sebagai panitera.

Sementara itu, di lomba MTQ putri terdapat KH. Muslihudin Azhari sebagai ketua merangkap dewan hakim lagu dan suara. Lalu K. Kharir Muaddib sebagai hakim tajwid, Sholahudin Al Ayubi sebagai hakim fashohah dan adab, dan H. Maryanto, S.Pd. sebagai panitera.

Tiga hari sebelum pelaksanaan PORSENI V, peserta yang menjadi delegasi diundi untuk mendapat urutan tampil dan makro surat yang akan dibaca untuk lomba.

“Peserta mengambil nomor undi tampil. Setelah itu mengambil makro yang di situ sudah tercantum nama surat yang akan dibaca, seperti surat Yasin, Al-A’raf, dan lain-lain,” jelas H. Maryanto, s.Pd.I.

Dari H. Zaenal Arifin memberi penjabaran bahwa awalnya setiap peserta diberi waktu sepuluh menit untuk melantunkan surat saat lomba. Namun, H-3 PORSENI, waktu tampil peserta dialokasi kurang dari sepuluh menit.

Adapun aba-aba permulaan peserta melantunkan suratan menggunakan tiga bola lampu dengan warna berbeda. Lampu tersebut berwarna kuning, hijau, dan merah. Lampu kuning pertama berarti persiapan peserta, lampu hijau artinya peserta mulai membaca, lampu kuning kedua peserta bersiap-siap untuk mengakhiri bacaan, dan lampu merah berarti peserta mengakhiri bacaan.

Tinggi harapan dari dewan hakim agar PORSENI V di cabang lomba seni MTQ ini bisa menciptakan generasi-generasi yang cinta Al-Qur’an.

“Dengan adanya PORSENI V ini menjadi wadah untuk kita mencari potensi-potensi seni di tilawatil dan tahfidz Qur’an. Karena kedua hal ini tetap kita pegang sampai kapan pun,” tutur H. Zaenal Arifin, S.Pd.I.

“Semoga baik yang menang atau yang belum menang, tetap tertanam cinta dan istiqomah terhadap Al-Qur’an,” H. Maryanto, s.Pd.I.

 

Penulis : Charisma Fatimah Azzahro