Memanas! Suasana di lapangan bulutangkis Gedung Olahraga (GOR) Wijaya Kusuma Cilacap, tempat dilangsungkannya Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) V Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Fakultas Keagamaan Islam Swasta (FKPTKIS) cabang olahraga bulu tangkis. Para peserta saling serang dan bertahan. Adu kelihaian dan strategi permainan. Semua terlihat serius dalam bertanding agar dapat masuk ke babak semi final. Ibarat kata pepatah, “Buku bertemu ruas!”

Hal itu sepadan dengan hasil yang ada di lapangan sore itu. Tepatnya pukul 16.00 WIB pertandingan round 8 tunggal putri dimulai. Lapangan 5, menjadi lapangan pertama yang digunakan untuk memulai round 8. Peserta yang bertanding di lapangan tersebut ialah Riska Ika dari IPFAMA Pati melawan Asilia Rita dari UMS Surakarta. Riska bukanlah lawan berarti untuk Asilia, dilihat dari jumlah score perolehan keduanya yang terpaut cukup jauh, yakni pada sesi pertama saja 2: 21 dan 3:21.

Beralih pada court 3, pertandingan antara Ade Anggi Putri dari UMP Purwokerto, dengan supporternya yang luar biasa dalam mendukung dan menyemangati. Melawan Nurfatihah Amnur dari INISNU Temanggung, pertandingan itu cukup sengit bahkan pertandingan harus dilalui lewat rubber set. Skor akhir laga tersebut 21:16 pada babak pertama, yang disambut meriah oleh supporter dari UMP Purwokerto. Sebuah harapan nyata untuk memenangkan pertandingan dan melangkah ke babak semi final.

Akan tetapi, Nurfatihah tidak menyerah begitu saja. Dengan strategi baru dan mujarab ia dapat memenangkan pertandingan sesi kedua dengan perolehan score 16:21. Masih dengan strategi ampuhnya itu, Nurfatihah kembali menang dengan skor 12:21. Alhasil, ia dinyatakan lolos ke babak semi final walaupun tidak ada gemuruh riuh sorakan dari supporter yang menyambutnya.

Bergeser ke lapangan 2, tempat pertandingan antara Nur Azizah dari STAINU Purworejo melawan Qumar Nadia dari STIQ Miftahul Huda Rawalo. Pertandingan di antara keduanya berlangsung cukup panas. Setelah kalah pada sesi pertama dengan perolehan score 6:21 itu ternyata tidak membuat semangat Nur Azizah melorot. Justru yang terjadi malah sebaliknya, Nur Azizah semakin tergugah dan terprovokasi untuk dapat memenangkan pertandingan dan melaju ke babak semi final.

Berkat usaha dan kegigihannya, Nur Azizah dapat meraih kemenangan pada sesi 2 dengan perolehan score 21:16. Membuat keadaan sama rata. Keduanya punya potensi untuk menjadi pemenang. Pada sesi ketiga yang menjadi penentu inilah, Qumar harus menelan pahitnya kecewa saat dirinya tidak dapat mengejar score yang tertinggal dari lawan. Perolehan score sesi 3 itu ialah 21:14. Kemenangan untuk perwakilan dari STAINU Purworejo.

Selanjutnya di lapangan 4 terlihat suasana yang cukup menegangkan. Kedua peserta tidak mau mengalah untuk dapat melaju ke babak selanjutnya. Terlihat di lapangan, Dina Kholida dari STAI AL Muhammad Cepu selalu didampingi oleh para pelatih dan pendamping utusan kampusnya dari awal pertandingan. Ia melawan Nindyta Meliya dari IIM Surakarta.

Pada sesi pertama, Dina unggul dengan score perolehan 21:14. Namun pada sesi kedua, Nindyta unggul dengan perolehan score 17:21. Hal itu cukup membuat Dina cukup sangsi dan merasa tersaingi. Dengan melewati persaingan ketat dan sengit, akhirnya Dina dapat lolos ke babak semi final setelah memenangkan Rubber game dengan perolehan score 21:12.

 

Penulis : Nurmalita Hapsari